Minggu, 01 Juli 2012

BAHASA INDONESIA 3


1.      PROPOSISI

Proposisi adalah ekspresi verbal dari putusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu
(predikat) terhadap sesuatu yang lain (subyek) yang dapat dinilai benar atau salah.

2.      CONTOH KALIMAT

Ø  Proposisi kategorik : Budi sedang sakit.
Ø  Proposisi hipotetik : Bila Budi rajin, ia akan naik kelas.
Ø  Proposisi disyungtif : Jika bukan Budi yang mencuri, maka Agus.


 3.      PREMIS

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek).

 4.      TERM

Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk). 

Ø  Jenis-jenis Term

Ø  Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang  dikandungnya)
       Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan,  pelanggan, guru, manager.
       Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian):   genting, bulan, bait, pasar.
       Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa  berbeda): ada, suap, sehat.

Ø  Dalam kaitan dengan jumlah kata
     Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.-  Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.

·         Term ditinjau dari luasnya:

Ø  Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu
Ø  Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
Ø  Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.

·         Berdasarkan sifatnya

Ø  Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota
Ø  Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu  kesatuan

·         Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme

Ø  Term subyek
Ø  Term predikat
Ø  Term menengah / terminus medius

 5.      PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya  tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan (consequence).

6.      CONTOH PENALARAN

Ø  Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
·         Jika dipanaskan, besi memuai.
·         Jika dipanaskan, tembaga memuai.
·         Jika dipanaskan, emas memuai.
·         Jika dipanaskan, platina memuai.
·         Jika dipanaskan, logam memuai.
·         Jika ada udara, manusia akan hidup.
·         Jika ada udara, hewan akan hidup.
·         Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
·         Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Ø  Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
·         Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.