1. PROPOSISI
Proposisi adalah ekspresi verbal
dari putusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu
(predikat) terhadap sesuatu yang
lain (subyek) yang dapat dinilai benar atau salah.
2. CONTOH
KALIMAT
Ø Proposisi kategorik
: Budi sedang sakit.
Ø Proposisi hipotetik
: Bila Budi rajin, ia akan naik kelas.
Ø Proposisi disyungtif
: Jika bukan Budi yang mencuri, maka Agus.
3. PREMIS
4. TERM
3. PREMIS
Silogisme kategorial adalah silogisme yang
semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung
silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis
mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang
termnya menjadi subjek).
Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis
kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon
(term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).
Ø Jenis-jenis Term
Ø Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya)
Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru, manager.
Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait, pasar.
Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap, sehat.
Ø Dalam kaitan dengan jumlah kata
Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.- Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
· Term ditinjau dari luasnya:
Ø Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu
Ø Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
Ø Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
· Berdasarkan sifatnya
Ø Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota
Ø Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan
· Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme
Ø Term subyek
Ø Term predikat
Ø Term menengah / terminus medius
5. PENALARAN
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan (consequence).
6. CONTOH PENALARAN
Ø Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena
yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
· Jika dipanaskan,
besi memuai.
· Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
· Jika dipanaskan,
emas memuai.
· Jika dipanaskan,
platina memuai.
· Jika dipanaskan,
logam memuai.
· Jika ada udara,
manusia akan hidup.
· Jika ada udara,
hewan akan hidup.
· Jika ada udara,
tumbuhan akan hidup.
· Jika ada udara
mahkluk hidup akan hidup.
Ø Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
· Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.